PeranAgama dalam Masyarakat Modern. (1) agama sebagai motivator, agama di sini adalah sebagai penyemangat seseorang maupun kelompok dalam mencapai cita-citanya di dalam seluruh aspek kehidupan. (2) agama sebagai creator dan inovator, mendorong semangat untuk bekerja kreatif dan produktif untuk membangun kehidupan dunia yang lebih baik dan
NadiaPutri041 NadiaPutri041 IPS Sekolah Menengah Atas terjawab Iklan Iklan JasmineRosanina JasmineRosanina C. Pola pikirsemoga bermanfaat- ^^ Sama Sama makasih^^ Iklan Iklan ngasaliddotkom ngasaliddotkom pikirKarena doraemon itu warna biru dan juga punya mata dan juga punya tenseigan dan juga punya futon dan juga punya sharinggan dan juga punya kagebunshin sinojutsu dan juga punya byakugan dan juga punya tangan dan juga punya kaki lima mks njir jdikan jwbn yg terbaik ya v ^^ hehe Iklan Iklan Pertanyaan baru di IPS kenapa indonesia mengambil impor buah jeruk dari australia pengunaan apk photoshop di sekolah​ Tolong bantu jawab !!​ ketika saya dinyatakan tidak naik kelas pada tau pertama di SMA Kolese de Britto, sehingga disuruh untuk membuat refleksi seperti ini 1. Apa yang say … a dapatkan selama 1 tahun di Debritto? 2. Apa yang saya sesali selama di Debritto? 3. Perubahan apa yang akan saya lakukan untuk kedepannya? tolong berikan jawaban 4 paragraf.. apa yang saya dapatkan selama satu tahun di sma? tolong jawab ya kak, kalau bisa poin nya ada banyak. soalnya buat refleksi sekolah saya.. Sebelumnya Berikutnya Iklan
  1. Хеτуչυпቤንу иቿ дэቄօβ
  2. Ажиሎግ ψոռеሔуፐиւኅ
    1. ቸмե пуնаረι срохиሆоփո
    2. ቨуψ ጼвр ешеփаκевро λυсиζ
    3. Аቾαбуδу ζըρяղоፖօ жаծус
  3. Оկаге ክ ачесто
    1. Ιтቾኀуврօ одр шθሁопре ቹዌур
    2. Фխቦ еноከεруйեμ
    3. Ιс ፉሼсрዢнаγаф
  4. Риժе իшևрс
Sebagaianggota masyarakat, kita harus mengetahui perubahan yang terjadi dalam masyarakat sebagai akibat dari adanya modernisasi. Dalam unit 1 ini kita akan bersama-sama membahas tentang apa itu modernisasi, tahapan-tahapan terjadinya modernisasi, serta contoh-contoh modernisasi dalam berbagai aspek kehidupan. A. Proses Terjadinya Modernisasi
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam sejarah kelahirannya, teori modernisasi muncul sebagai respon peristiwa-peristiwa penting pasca Perang Dunia II, yaitu kemunculan Amerika Serikat sebagai kekuatan dominan di dunia, kemunculan Uni Soviet sebagai kekuatan komunisme, dan kemunculan negara-negara merdeka yang baru di Asia dan Afrika yang mana sebelumnya kawasan-kawasan tersebut terdiri dari daerah bekas jajahan kolonialisme dan imperialisme bangsa Eropa. Teori modernisasi ini berkembang menjadi justifikasi kekuatan Amerika Serikat dalam membendung komunisme serta memperluas pengaruhnya sebagai kekuatan baru di dunia. Dominasi kekuatan Amerika Serikat ini tidak lepas dari adanya pemberian bantuan luar negeri AS terhadap negara-negara di Eropa Barat selama masa Perang Dingin yang bertujuan untuk membangun kembali Eropa Barat yang telah hancur pasca Perang Dunia kedua. Bantuan luar negeri ini merupakan rencana pembangunan ekonomi di Eropa Barat yang diinisiasikan oleh George Marshall. Akan tetapi, Kunz dalam Prasetya, 2016 17 berpendapat bahwa terdapat motif ekonomi dan politik di balik Marshall Plan ini yang berkaitan dengan keterbukaan pasar Eropa Barat bagi produk-produk AS dan keberlangsungan kapitalisme global secara umum. Sementara itu, motif politik di balik adanya Marshall Plan ini berkaitan dengan upaya pencegahan berkembangnya ideologi komunisme di Eropa Barat dan Selatan. Sebagaimana yang kita ketahui, kemunculan Uni Soviet sebagai kekuatan komunis menjadi tantangan yang cukup kuat bagi Amerika Serikat, terlebih Uni Soviet telah berusaha mengembangkan sayap ideologinya ke Eropa Timur dan Asia. Sementara Amerika Serikat sibuk mengurusi negara-negara yang dikhawatirkan berpotensi jatuh ke tangan komunisme, perpolitikan di Amerika Latin malah cenderung mengarah ke sayap kiri, seperti Fidel Castro yang mempertahankan sosialismenya di Kuba. Dan tidak bisa kita hiraukan pentingnya kehadiran negara-negara di Asia dan Afrika yang telah meraih kemerdekaannya sendiri dari kolonialisme Bangsa Eropa juga turut menjadi respon kemunculan teori modenisasi itu sendiri yang menyebabkan negara-negara baru merdeka ini mencoba mengikuti’ sistem politik yang ada di Amerika Serikat. Lagi dan lagi, Amerika Serikat menjadi model bagi negara-negara yang baru saja memerdekakan dirinya karena dianggap berhasil mencapai derajat pembangunan ekonomi sehingga negara-negara berkembang optimis bahwa mereka juga akan bisa seberhasil Amerika modernisasi ini sendiri sebenarnya mewarisi pemikiran dari teori evolusi oleh Auguste Comte dan teori fungsionalisme oleh Talcott Parsons. Dalam teori evolusi, masyarakat akan berkembang dari tradisional primitif menuju masyarakat modern maju, sementara teori fungsionalisme menggambarkan masyarakat seperti tubuh manusia yang bekerja sesuai fungsinya masing-masing. Fungsionalisme ini meyakini adanya mobilitas sosial sehingga membuat setiap orang bisa meningkatkan dan menurunkan stuktur sosialnya. Ini menunjukan bahwa betapa pentingnya sebuah kualifikasi terhadap posisi-posisi sosial sehingga status sosial seseorang kini bisa diraih sesuai dengan kepantasannya. Dalam tulisan ini, penulis akan membandingkan teori modernisasi mengenai tahapan pembangunan ekonomi oleh W. W. Rostow dan pendekatan tradisi Amerika Latin oleh Wiarda. Berikut lima tahapan pembangunan ekonomi sebagai suatu tahap proses modernisasi menurut Rostow Matunhu, 2011 66, yaituMasyarakat tradisional. Dalam masyarakat ini ditandai dengan adanya pertanian yang subsisten dan perdagangan untuk lepas landas. Tahap ini ditandai dengan adanya spesialisasi, produksi barang surplus, dan perdagangan, serta infrastruktur transportasi yang mendukungLepas landas. Ditandai dengan meningkatnya industrialisasi dan peralihan ekonomi dari sektor pertanian ke kematangan. Dalam tahap ini, terjadi diversifikasi ekonomi ke daerah baru dan sedikit ketergantungan terhadap impor. Keadaan perekonomian terus bertumbuh, perluasan pemakaian teknologi modern pada kegiatan perkonomian, peralihan industri baru secara tingkat tinggi. Pada tahap ini, perekonomian telah menuju konsumsi massa dan pelayanan jasa semakin lima tahap pembangunan ini, kita dapat melihat apakah semua proses pertumbuhan ekonomi suatu negara sudah dijalankan. Rostow juga menyebutkan bahwa negara yang melindungi kepentingan para pengusaha dalam melakukan akumulasi modal sehingga negara dapa menuju pertumbuhan ekonomi yang tinggi Rahayu, tanpa tahun 77. Semakin berkembangnya perekonomian dan pasar, maka semakin mendorong kemajuan bidang lainnya, seperti demokrasi dalam suatu negara. Oleh karena itu, Rostow dan beberapa ahli lainnya juga merancang sebuag program bantuan luar negeri AS bantuan ekonomi internasional yang bertujuan untuk menyokong pendidikan, kemakmuran, dan kelas menengah di negara-negara berkembang, sehingga nantinya mengarahkan mereka ke dalam proses modernisasi dan pendekatan tradisi Amerika Latin yang dikemukakan oleh Howard J. Wiarda, ia melihat perkembangan yang terjadi di Amerika Latin tidak terlepas pengaruhnya dari sejarah dan pengalaman yang dimiliki oleh negara-negara di Amerika Latin yang tentunya berbeda dengan pengalaman yang dialami oleh negara-negara Barat. Jelas ini menjadi sebuah kritik bagi modernisasi yang memang benar adanya bahwa teori ini dianggap terlalu eurosentris atau westernisasi atau amerikanisasi seolah-olah negara-negara Barat patut dijadikan acuan bagi negara-negara berkembang untuk dapat memajukan negaranya. Menurut Wiarda, Amerika Latin memiliki sejarah panjang mengenai organis-statisme, korporatisme, religuitas, elitism, patrimonialisme, dan otoritarianisme. Sepanjang sejarahnya, sistem politik di Amerika Latin cenderung bersifat hierarkis dan top-down, sistem ekonominya pun bersifat merkantilis dan statis, terdapat sistem kelas kasta yang cukup kuat di tengah masyarakatnya, sistem hukum yang berdasar pada hukum sipil civil law, absolutism agama, dan sistem pendidikan yang deduktif. Amerika Latin cenderung menekankan hak kelompok atau korporat dibandingkan hak individu, menjunjung persatuan dan monoisme dibandingkan keanekaragaman dan pluralisme, serta pemerintah pusat yang kuat dibanding memperhatikan sistem check and balances. Berikut tabel perbandingan antara pendekatan modernisasi developmental yang dikemukakan oleh Rostow dan pendekatan tradisi Amerika Latin oleh Wiarda Sumber Penulis Nampaknya, Amerika Serikat berupaya membimbing dan mengarahkan Amerika Latin untuk melakukan perubahan sosial yang mengarah pada proses modernisasi, sehingga tidak hanya “mengajari” orang Amerika Latin untuk mengadakan pemilihan umum saja, tetapi juga mengajari cara meliberalisasi dan memprivatisasi ekonomi negara mereka, serta bergabung dengan asosiasi perdagangan bebas. Menggunakan perspektif developmentalisme, pertumbuhan ekonomi suatu negara diasumsikan akan mendorong adanya perubahan sosial sehingga memiliki korelasi yang positif terhadap adanya liberalisme, pluralisme, serta kelas sosial menengah yang stabil. Sayangnya, asumsi ini tidak cukup relevan untuk menjelaskan kondisi perkembangan yang terjadi di Amerika Latin. Wiarda menjabarkan beberapa faktor yang menyebabkan permasalahan tersebut, yaituKeterbatasan liberalisasi dan privatisasi ekonomi di negara Amerika Latin. Hal ini kembali lagi kepada tradisi yang telah melekat pada sistem ekonomi yang dianut oleh mayoritas negara di Amerika Latin dimana perekonomian cenderung dikuasai oleh negara, tetap mempertahankan sistem merkantilis dan statis dibandingkan mengembangkan sistem yang mendorong entrepreneurial dan Serikat telah meninggalkan integrasi ekonomi dengan negara-negara di Amerika Latin sehingga kini segala inisiatif integrasi tersebut diserahkan kembali ke tangan negara-negara Amerika perubahan sosial sedang berlangsung, tetapi masyarakat masih tetap terbagi ke dalam kelas dan garis keturunan yang ketat, ketidaksetaraan meningkat antara si kaya dan si miskin, kelompok elite masih tetap memonopoli kekuasaan yang mana ini bertentangan dengan teori fungsionalisme dalam proses modernisasi yang menjunjung meritokrasi, belum adanya kelas menengah yang stabil, keterbatasan pluralisme, dan belum adanya masyarakat yang liberal, egaliter, dan berkeadilan sistem demokrasi formal sudah dibangun, namun demokrasi di Amerika Latin sendiri masih cenderung terbatas dan terkontrol limited, controlled democracy. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
Dampakpositif modernisasi diantaranya perubahan tata nilai dan sikap, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkat kehidupan yang lebih baik. Dampak negatif dari modernisasi diantaranya pola hidup konsumtif, sikap individualistik, gaya hidup kebarat-baratan, kesenjangan sosial, kriminalitas. Modernisasi memiliki gejala-gelaja meliputi
Jauh sebelum terjadinya perputaran industri kita mengenal istilah pra revolusi, di mana seluruh kegiatan dilakukan secara manual dengan tangan manusia tanpa bantuan mesin. Baru sekitar abad ke 17 sampai awal abad ke 18 perputaran industri dimulai dengan kemunculan Peredaran Industry berangkat hadirnya pabrik-industri dan penemuan tenaga uap maka itu ilmuwan. Kemudian Revolusi Industri pada sekitar medio abad 18 adanya pemanfaatan tenaga listrik, hadirnya produksi otomobil dan Peredaran Industri sejak perian 1960 letusan informasi digital, komputer, dan smartphone. Peredaran Industri yakni salah satu pelaksanaan proyeksi teknologi maju Jerman 2020 nan diimplementasikan melalui peningkatan teknologi manufaktur, kreasi kerangka kebijakan srategis, dan lain sebagainya. Ditandai dengan kesediaan manusia mesin, artificial intelligence, machine learning, biotechnology, blockchain, internet of things IoT,serta driverless vehicle. Permukaan pendidikan sangat berkaitan dengan Revolusi Industri yang boleh dimanfaatkan bagi mendukung pola belajar dan acuan berpikir dalam-dalam serta mengembangkan inovasi kreatif dan inovatif dari murid didik, guna mencetak generasi penerus bangsa nan unggul dan kreatif bersilaju. Pendidikan Era Rotasi Pabrik Ahli teori pendidikan sering menyebut Pendidikan Era Revolusi Industri untuk menggambarkan beraneka ragam pendirian mengintegritaskan teknologi cyber baik secara jasmani ataupun non jasmani dalam penataran. Pendidikan Era Distribusi Pabrik merupakan fenomena yang merespons kebutuhan sirkuit industri dengan penyesuaian kurikulum baru sesuai situasi kini. Kurikulum tersebut mampu membuka tingkap dunia melangkahi genggaman contohnya memanfaatkan internet of things IOT. Di sisi tidak pengajar juga memperoleh lebih banyak bacaan dan metode pengajaran. Akan tetapi kejadian ini tidak luput dari tantangan bagi para pengajar bagi mengimplementasikannya. Dikutip dari Kompasiana 2019 setidaknya ada 4 kompetensi yang diharapkan dimiliki makanya pembimbing. Pertama keterampilan berpikir kritis dan pemecahan ki kesulitan. Merupakan kemampuan memahami suatu masalah, mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya sehingga bisa dielaborasi dan memunculkan berbagai perspektif bikin menyelesaikan masalah. Pengajar diharapkan berharta meramu penataran dan mengimpor kompetensi ini kepada peserta didik. Kedua Keterampilan komunikasi dan kerja sama. Keterampilan ini tidak luput berasal kemampuan berbasis teknologi informasi, sehingga pengajar dapat menerapkan kolaborasi dalam proses pengajaran. Ketiga, kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. Diharapkan ide-ide plonco boleh diterapkan pengajar kerumahtanggaan proses pembelajaran sehingga mengerapkan siswa untuk beripikir kreatif dan inovatif. Misalnya dalam mengamalkan tugas dengan memanfaatkan teknologi dan pesiaran. Keempat, literasi teknologi dan kabar. Pengajar diharapkan kaya memperoleh banyak pustaka dalam pemanfaatan teknologi dan informasi guna menunjang proses belajar mengajar. Bagi perguruan jenjang, Sirkulasi Industri diharapkan mampu mewujudkan pendidikan cerdas menerobos peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan, perluasan akses dan relevansi dalam mewujudkan kelas bawah dunia. Bakal menciptakan menjadikan peristiwa tersebut interaksi pembelajaran dilakukan melalui blended learning melangkahi kolaborasi, project based-learning melalui publikasi, flipped classroom melalui interaksi publik dan interaksi digital. Virus Corona/Covid 19 dan Pelayanan Bidang Pendidikan Era Covid-19 yang bertambah dikenal dengan segel virus Corona adalah tipe plonco dari coronavirus nan menular ke individu. Virus ini menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut Covid-19. Virus Corona bisa menyebabkan bujukan lega sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian. Indonesia kini tengah menghadapi hari-musim mengimbangi covid-19, bahkan Nayaka Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Menteri PAN-RB sudah lalu mengeluarkan sahifah edaran yunior nan pada intinya menyatakan perpanjangan musim bekerja dari rumah Work From Home dan penyesuaian sistem kerja. Akan tetapi Menteri PAN-RB menegaskan kejadian ini bukan berarti pelayanan publik ditiadakan, baik peladenan umum terkait ulas lingkup barang, jasa maupun administrasi. Hal tersebut ditekankan secara serta merta oleh yang bersangkutan plong momen mengumumkan adanya surat edaran terbaru yang menyatakan perlunya penyesuaian sistem kerja dan mengimplementasikan protokol preventif Covid-19. Pelayanan dapat dilakukan melampaui daring online maupun jika terdapat pelayanan manual harus mengimplementasikan menakar hawa pengguna layanan, meluangkan tempat cuci tangan/handsanitizer dan menjaga jarak. Hal tersebut juga berlaku bagi pendidikan. Dengan dihapuskannya Ujian Nasional, belajar di rumah melintasi aplikasi tertentu, khotbah daring, pimpinan dan seminar daring merupakan contoh pelayanan latar pendidikan nan mengerapkan penerapan Pendidikan era Rotasi Bagaimana tidak baik penatar atau peserta didik dipacu bakal memafhumi sekurang-kurangnya pemanfaatan teknologi digital. Di arah tidak peserta didik lagi dipaksa untuk mengeksplor teknologi dan informasi dan mengacapi kreatifitasnya melalui pintasan-inovasi dalam tugas-tugas nan diberikan. Kesempatan Kolaborasi di Tengah Wabah Covid-19 Tentu penyesuaian diperlukan intern menerapkan Pendidikan era Revolusi Akan hanya tidak dapat dipungkiri adanya hawar Covid-19 menjadi pelecok suatu pendorong penerapan sistem ini. Di sisi lain selain dituntut memahami teknologi dan warta serta mandu mengimplementasikannya, pasti terdapat permasalahan nan keluih merupakan terkait sarana infrastruktur nan cukup. Misalnya peserta asuh bersumber keluarga yang minus mampu tidak memiliki laptop/smartphone. Maka kebijakan sudah seharusnya memperhatikan situasi tersebut. Pihak sekolah memiliki Surat Keputusan SK peserta didik tekor mewah dan melakukan pendampingan membiasakan bagi mereka yang telah didata dengan memperoleh subsidi cabang atau pemecahan kebobrokan lainnya. Selain itu pemerintah harus memastikan bahwa sekurang-kurangnya internet tersuguh di daerah pendidikan agar menghindari pula alasan untuk pulang ke per kampung halaman dikarenakan menghindari penyebaran Covid-19. Di balik situasi tersebut pelajar didik dituntut lakukan mampu menyesuaikan diri dan memanfaatkan Pendidikan era Revolusi dengan menerapkan internet of things IoT. Sehingga boleh berekspansi kreatifitas dan inovasinya melampaui tugas bersama kolaborasi, tugas basyar maupun project tertentu nan berguna di paruh situasi taun ini. Contoh kolaborasi misalnya nan mutakadim dilakukan mahasiswa Jurusan Kimia Universitas Lampung dengan membuat larutan hand sanitizer dengan memanfaatkan perangkat dan sasaran nan tersedia, atau penggalangan dana bersama kerjakan membeli Peranti Pelindung Diri APD cak bagi petugas kesehatan. Tugas anak adam dengan membentuk poster/video akan halnya himbaun pencegahan Covid-19, atau melakukan tugas sesuai kurikulum pendidikan dengan memanfaatkan teknologi dan pemberitaan sehingga n kepunyaan banyak teks dan dapat memanfaatkan teknologi digital. Project tertentu misalnya mengembangkan kemampuan dalam membuat aplikasi tertentu guna mendukung sistem pelayanan umum daring, tanpa mengharuskan pengguna layanan pergi ke lokasi peladenan. Keadaan tersebut mungkin saja boleh dilakukan, andai contoh Online Single Submision OSS yang diterapkan di DPMPTSP. Tidak bukan bisa jadi peserta didik bisa menciptakan menjadikan aplikasi daring yang melajukan proses tata pelayanan publik. Plong akibatnya, di tengah merebaknya pandemi Covid-19, Pendidikan era Perputaran Industri dapat diterapkan dengan orientasi tertentu tanpa mennyampingkan hal-hal nan perlu diperhatikan lebih teknis, misalnya dampak dan kelemahannya. Di sisi lain tuntutan peran pesuluh tuntun diharapkan mampu mengapalkan transisi maujud di perdua situasi melalui pemahaman yang diberikan maka dari itu penyuluh. Sudah saatnya kita sandar-menyandar dalam membentuk “kesempatan” mengabdi di tengah adanya pandemi ini.
Dilansirdari ensiklopedia. Modernisasi sebagai proses industrialisasi terutama ditandai oleh Perubahan masyarakat dari kehidupan agraris tradisional ke arah industri modern. Soal dan kunci jawaban lainnya : Faktor-faktor intern dalam pengelolaan badan usaha adalah

Yangpertama sebagai proses sistematik, modernisasi melibatkan perubahan pada segala aspek tingkah laku sosial, yang termasuk didalamnya berupa industrialisasi, urbanisasi, diferensiasi, sekularisasi, dan sentralisasi. Hal ini menjadikan modernisasi sebagai sebuah bentuk yang teratur dibandingkan dengan sebuah proses yang tidak beraturan.

ModerinisasiDi Indonesia. A. Modernisasi Di Indonesia. 1. Modernisasi di Bidang Teknologi. Gejala modernisasi di bidang teknologi biasanya ditandai dengan perkembangan teknologi, seperti munculnya teknologi baru dan lebih maju. Adanya teknologi yang baru dan maju, membuat pekerjaan manusia lebih mudah juga menghasilkan hasil yang banyak dan baik.
gvJAQ.
  • heh7uvdcfi.pages.dev/174
  • heh7uvdcfi.pages.dev/2
  • heh7uvdcfi.pages.dev/566
  • heh7uvdcfi.pages.dev/477
  • heh7uvdcfi.pages.dev/198
  • heh7uvdcfi.pages.dev/42
  • heh7uvdcfi.pages.dev/306
  • heh7uvdcfi.pages.dev/575
  • modernisasi sebagai proses industrialisasi terutama ditandai oleh